Overseasidol.com — Pada tanggal 13 Oktober, Sophon Saraphat, wakil kepala Polisi Investigasi Pusat mengumumkan 3 nama artis Thailand yang terlibat perusahaan penipuan The iCon Group.
Mayjen Sophon mengatakan karena banyak korban melaporkan kasus tersebut bahwa enam ‘bos’ perusahaan telah ditetapkan menjadi tersangka atau terdakwa.
Keenam bos tersebut termasuk direktur perusahaan Bos Paul dan 3 dari kalangan artis yaitu Kan Kantathavor, Sam Yuranunt dan Min Pechaya.
Mayor Jenderal Sophon juga mengatakan jumlah korban yang dilaporkan dalam empat hari terakhir melebihi 800 orang dengan total kerugian melebihi 266 juta baht.
Pada tanggal 14 Oktober, acara variety show yang mengundang Bos Paul tayang dan mengejutkan para penonton.
Boss Paul juga menjawab pertanyaan mengenai pendapat beberapa selebritis selama menjadi brand ambassador.
Bos Paul mengatakan bahwa kontrak Kan Kantathavorberdurasi lima tahun dan dia akan dibayar gaji bulanan berdasarkan penjualan.
Hal yang sama berlaku untuk Min Pechaya, yang membayarnya dengan gaji bulanan berdasarkan penjualan, tetapi lebih sedikit, dan hal yang sama berlaku untuk Sam Yuranunt.
Pada tanggal 15 Oktober, pihak berwajib kembali mengumumkan penangkapan para pelaku yang terlibat dalam The iCon Group.
Penangkapan gelombang pertama initerdiri dari 18 orang termasuk tiga artis yaitu Kan, Min dan Sam.
Mereka kemudian menjalani interogasi oleh Biro Investigasi Pusat untuk mengetahui seberapa jauh keterlibatannya.
Pada tanggal 16 Oktober, agensi Workpoint mengumumkan pemutusan kontraknya dengan Kan Kantathavor.
Biro Investigasi Pusat (CIB) kemudian menangkap 18 bos The iCon Group termasuk para artis yang terlibat menjadi brand ambassador.
Kemudian tanggal 17 Oktober, Kepala CIB membeberkan situasi penangkapan yang dilakukan.
18 The iCon Group termasuk Kan, Sam, Min dan tiga selebriti lainnya, semuanya tidur di kamar penjara.
Biro Investigasi Pusat menegaskan bahwa tidak ada perbedaan perlakuan walaupun mereka figur publik.
Namun saat ini ke-18 pelaku tidak mengenakan seragam penjara karena masih berada di bawah pengawasan polisi dan tidak diborgol.
Keesokan harinya, 18 tersangka melakukan sarapan dan makan siang, mereka diambil sidik jarinya dan selanjutnya menunggu untuk dikirim ke pengadilan pidana.
