Overseasidol.com — Konser perayaan enam tahun Teens in Times (TNT) di Guiyang Olympic Sports Center menyuguhkan pemandangan tidak biasa.
Area dalam stadion berubah layaknya “hutan lensa telefoto”, dipenuhi kamera profesional milik para penggemar yang membidik setiap momen penampilan idola mereka.
Deretan kamera dengan lensa panjang dari berbagai merek ternama seperti Canon dan Sony mendominasi area penonton.
Bahkan, sebagian fans diketahui menyewa peralatan kelas atas dan membeli posisi strategis di barisan depan demi mendapatkan sudut pengambilan gambar terbaik.
Fenomena ini memunculkan candaan di media sosial bahwa “bahkan pameran Canon pun belum tentu bisa mengumpulkan model sebanyak ini”.
Media menyebut gejala ini sebagai simbol lahirnya era “semua orang adalah fansite”, di mana penggemar tidak lagi sekadar menonton, tetapi juga berlomba menghasilkan foto dan video eksklusif berkualitas tinggi atau yang dikenal sebagai “foto dewa”.
Motivasi di balik tren ini bukan hanya soal dokumentasi, tetapi juga perebutan hak atas konten eksklusif.
Foto berkualitas tinggi menjadi aset penting dalam ekosistem fandom, baik untuk meningkatkan popularitas idola maupun membangun reputasi sang pengambil gambar di komunitas penggemar.
Fenomena ini dinilai mencerminkan wajah baru industri idola modern, di mana “budaya stazhan” atau fansite profesional menjadi bagian utama dalam promosi tidak resmi.
Di sisi lain, situasi ini juga memunculkan perdebatan tentang batas antara dukungan, kompetisi, dan tekanan berlebih dalam budaya fandom.
Konser ini akhirnya tidak hanya menjadi perayaan musik, tetapi juga potret nyata dinamika rumit antara idola, penggemar, dan industri hiburan masa kini.
