Overseasidol.com — Pada tanggal 2 Juli, Chen Linong menanggapi kontroversi atas tuduhan tak akui kebijakan ‘Satu Tiongkok’ melalui akun studionya.
Kebijakan ‘Satu Tiongkok’ merupakan suatu pengakuan atau prinsip bahwa Taiwan, Hong Kong, dan Makau adalah bagian dari Negara Tiongkok.
Isu ini sangat sensitif bagi negara tersebut karena menyangkut tanah air, hubungan diplomasi dan politik.
Kasus ini berawal dari pihak manajemen yang membagikan jadwal bulan Juli yang dibagikan di Weibo dan media sosial luar seperti Facebook dan Instagram mengalami perbedaan.
Kolom “Selamat Hari Nasional & Selamat Festival Pertengahan Musim Gugur” telah dihapus dalam jadwal untuk media sosial luar Tiongkok.
Hal ini menimbulkan banyak keraguan tentang posisi Chen Linong dalam prinsip ‘Satu Tiongkok’.
Hari Nasional yang diperingati setiap 1 Juli adalah peringatan tentang kembalinya Hong Kong kepada Tiongkok setelah diserahkan oleh Britania Raya.
Menanggapi hal ini, mantan personel NINE PERCENT itu mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya selalu memegang prinsip nasional tersebut.
“Posisi satu China tidak perlu dipertanyakan lagi. Matikan in dan fb untuk pembetulan. Tidak ada yang percaya, maka saya akan mengatakannya sendiri,” jelasnya.
Chen Linong Studio juga mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan dan membantah atas keraguan kebijakan ‘Satu Tiongkok’.
“Hari ini, kami telah memperhatikan bahwa beberapa pengguna Internet dengan jahat mengatur dan menerbitkan beberapa rumor yang tidak benar tentang posisi politik Chen Linong pada tonggak penting peringatan 25 tahun Hong Kong. Hong Kong kembali ke tanah air,” ungkapnya.
Namun netizen menemukan bahwa pada 1 Juli, Linong ikut merilis pernyataan atas peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke Tiongkok dalam Weibonya.