Thai Seleb

Tor Thanapob Bagikan Cerita Karirnya Pasca Penutupan Agensi Nadao Bangkok

237
×

Tor Thanapob Bagikan Cerita Karirnya Pasca Penutupan Agensi Nadao Bangkok

Sebarkan artikel ini
Tor Thanapob Bagikan Cerita Karirnya Pasca Penutupan Agensi Nadao Bangkok
Photo via Youtube/WOODY.

Overseasidol.com — Aktor populer asal Thailand, Tor Thanapob, akhirnya angkat bicara untuk pertama kalinya setelah agensi yang membesarkannya, Nadao Bangkok, resmi ditutup.

Dalam wawancara emosional bersama Woody, Tor mengungkapkan bahwa keputusan tersebut membuatnya merasa seperti seseorang yang baru saja patah hati.

Tor mengaku bahwa Nadao bukan hanya tempat kerja, melainkan rumah yang membentuk dirinya selama lebih dari satu dekade.

Ketika harus melangkah keluar dan berdiri sendiri sebagai aktor independen, ia menyebut momen itu sebagai tantangan terbesar dalam hidupnya.

Ia kini tengah memulai proyek-proyek baru dan kembali ke gaya rambut buzz cut ikonik yang mengingatkan pada peran legendarisnya sebagai “Phai” dalam serial “Hormones The Series”.

Tor menuturkan bahwa keputusannya untuk kembali dengan penampilan ini tidak datang dari permintaan siapa pun, melainkan dorongan hati.

Ia merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyapa masa lalunya dan menunjukkan versi baru dari dirinya yang lebih dewasa, setelah melalui perjalanan panjang dalam dunia hiburan.

Mengenai penutupan Nadao, Tor mengakui bahwa dirinya telah mengetahui kabar tersebut sebelum diumumkan ke publik.

Ia mengaku terluka secara emosional, terutama karena Nadao telah memberinya begitu banyak pelajaran hidup dan pengalaman berharga.

Tor Thanapob menyadari bahwa semua dukungan yang diterimanya selama ini bukanlah hal kecil.

Justru ketika harus mandiri, ia benar-benar merasakan betapa besar pengaruh agensi itu dalam hidupnya.

Tor menyatakan bahwa dia tidak pernah merasa kecewa dengan keputusan para pendiri Nadao.

Ketika mendengar alasan mereka yang memilih untuk mengikuti passion baru, ia pun tersentuh.

Sebagai sesama seniman yang bekerja berdasarkan hasrat, Tor mengerti bahwa passion adalah fondasi dalam berkarya, dan ia tak berhak menghalangi siapa pun yang ingin mengejar jalannya sendiri.

Daripada mencari agensi baru, Tor memilih untuk berdiri sendiri. Ia mendirikan perusahaan kecil yang mengelola kegiatannya secara independen.

Bersama tim kepercayaan dan manajer pribadi, ia kini mulai menjalani hidup sebagai artis lepas yang mengatur semua sendiri dari proyek hingga komunikasi digital.

Bagi Tor, Nadao adalah satu-satunya rumah yang membesarkannya, dan ia ingin menghormati warisan itu dengan melangkah ke masa depan tanpa melupakan akarnya.