JPOP

Ushio Sarina Member Hinatazaka46 yang Pernah Tinggal di Indonesia Kenalkan Cobek ke Orang Jepang

1631
×

Ushio Sarina Member Hinatazaka46 yang Pernah Tinggal di Indonesia Kenalkan Cobek ke Orang Jepang

Sebarkan artikel ini
Sarina Hinatazaka46
Ushio Sarina saat memperkenalkan cobek di program Hinatazaka de Aimasho

Overseasidol.com – Ushio Sarina, member Hinatazaka46 yang pernah tinggal di Indonesia memperkenalkan sebuah benda yaitu cobek ke masyarakat Jepang.

Sarina mengenalkan cobek ke orang Jepang pada program Hinatazaka de Aimasho episode 69 yang tayang beberapa hari lalu.

Advertisement
Scroll Ke Bawah untuk Terus Membaca

Dalam program tersebut MC program, Toshiaki Kasuga tampak bingung dan tidak mengetahui nama dari cobek.

Karena bingung, sang MC pun bertanya benda dari siapa itu. Rupanya alat memasak dari Indonesia itu adalah milik Ushio Sarina.

Setelah mengetahui milik Ushio, Toshiaki mengatakan “Ini pasti Made in Indonesia”.

“Iya benar, itu namanya Cobekku” ujar Ushio-san. Dia mengucapkan kata cobek dalam bahasa Jepang.

Para member dan MC pun tertawa saat mengetahui nama dari benda yang sebenarnya adalah Cobek.

“Ini digunakan di Indonesia, di Bali untuk membuat masakan pedas”, lanjut Sarina menjelaskan ke Toshiaki.

Ushio Sarina juga berkata, “dan kali ini aku pikir akan jadi enak kalau kamu memasak makanan untuk bayi menggunakan ini”.

Menurut Sarina, Cobek merupakan benda penggerus nomor satu di dunia.

Sarina juga menjelaskan kalau Cobek itu berat jadi si pembuat harus menggunakan otot untuk membuat makanan.

Karena dianggap ribet, Toshiaki mengatakan kalau ia memilih menggunakan hand blander. yang lebih cepat.

Namun ucapannya langsung dijawab oleh Sarina, “Ibuku juga mencoba memakai benda itu, dan rasa (makanan)nya jauh lebih berbeda”.

Masayasu Wakabashi MC lain program ini membuat lelucon dan mengatakan kalau Cobeknya jauh lebih enak berarti.

Ushio Sarina pernah tinggal di Semarang, Jawa Tengah kurang lebih selama 5 tahun saat ia masih kecil.

Dirinya kurang begitu mampu berbahasa Indonesia, hanya bisa berbicara beberapa kata saja.