Overseasidol.com — Pada tanggal 18 Desember, Siba Media (STAR48) melalui kuasa hukumnya merilis pernyataan resmi terkait sengketa dengan mantan artisnya, Zeng Yanfen.
Dalam pernyataan tersebut, pihak Siba Media menuding Zeng Yanfen telah menyebarkan informasi palsu yang merugikan perusahaan dan mengumumkan bahwa mereka telah melaporkan perkara tersebut kepada pihak kepolisian, disertai dengan bukti tanda terima laporan.
Kuasa hukum Siba Media menyatakan bahwa tuduhan tidak berdasar, termasuk klaim mengenai “pengaturan anggota untuk menemani minum klien” telah menyebar luas di internet dan memicu berbagai komentar serta spekulasi.
Menurut pihak perusahaan, informasi tersebut bersifat fitnah dan telah secara serius merusak reputasi, kredibilitas bisnis, serta menimbulkan dampak negatif berupa gelombang opini publik yang besar.
Di hari yang sama, Zeng Yanfen kembali mengunggah tulisan panjang sebagai tanggapan atas pernyataan tersebut.
Dalam tulisannya, ia mengungkapkan pengalaman pribadinya selama aktif di SNH48, termasuk soal pendapatan yang diterimanya.
Ia menyebut bahwa saat meraih peringkat keempat, gaji bulanannya berada di kisaran 25.000 hingga 30.000 yuan, sementara para penggemarnya telah mengeluarkan dana lebih dari tujuh juta yuan untuk mendukungnya dalam pemilihan umum grup.
Zeng Yanfen menegaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil pengorbanan para penggemar, sehingga ia merasa gaji yang diterimanya juga berasal dari dukungan mereka.
Ia mengaku telah menyuarakan ketidakpuasan terhadap sistem perusahaan sejak masih aktif sebagai anggota, yang menurutnya menyebabkan hubungan yang kurang baik dengan manajemen dan perlakuan dingin dari pihak pimpinan.
Menanggapi tudingan terhadap dirinya, Zeng Yanfen menegaskan bahwa ia tidak berbohong dan tidak memiliki niat untuk mencelakai pihak mana pun.
Ia menyatakan bahwa apa yang ia sampaikan hanyalah pengalamannya sendiri mengenai cara perusahaan memperlakukan dirinya, sesama anggota, dan para penggemar, yang akhirnya menjadi alasan keputusannya untuk keluar dari grup.
Hingga kini, polemik antara kedua belah pihak terus menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan luas di media sosial.









