Overseasidol.com — Tahun 2024 menjadi periode penuh dinamika bagi industri serial atau drama pendek di dunia hiburan Tiongkok.
Dengan ekspansi yang pesat, persaingan yang intens, dan inovasi yang terus berkembang, serial pendek menghadirkan berbagai tren baru.
Tema seperti “bos arogan” mulai merambah segmen penonton berusia lanjut, sementara pasar luar negeri mengalami lonjakan pertumbuhan hingga puluhan kali lipat.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, tekanan persaingan dan biaya produksi yang meningkat turut menjadi tantangan besar bagi industri ini.
Menurut Li Tao, CEO Fengxing Culture, biaya untuk memproduksi serial pendek terus melonjak, terutama pada aspek penggajian aktor.
“Sebagai contoh, gaji seorang aktor yang sebelumnya berkisar 1.000 yuan per hari dua tahun lalu, kini meningkat menjadi 2.000-3.000 yuan per hari pada tahun lalu,” ungkapnya.
Bahkan, aktor dan aktris yang berhasil membintangi serial laris (hit series) kini mampu mendapatkan bayaran hingga dua kali lipat dari sebelumnya.
Aktor papan atas dalam serial pendek kini menerima pendapatan mencapai 30.000-50.000 yuan per hari.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, hampir tidak ada aktor yang mendapatkan bayaran harian lebih dari 10.000 yuan per hari.
Tren lain yang mencuat pada paruh kedua 2024 adalah maraknya serial bertema pemutusan hubungan kerja (PHK)
. Menurut kabar yang beredar di industri, salah satu proyek serial bertema ini berhasil mencapai rasio keuntungan hingga 35 kali lipat dari modal produksi.
Li Tao mengonfirmasi hal tersebut kepada Blue Whale News dan menjelaskan bahwa hanya beberapa proyek saja yang berhasil mencapai kesuksesan besar.
Sebaliknya, banyak karya yang mencoba mengikuti tren ini justru gagal memberikan keuntungan signifikan.
Di sisi lain, pasar serial pendek gratis juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, hampir mencapai setengah dari pangsa pasar keseluruhan.
Sebelumnya, investasi iklan menjadi cara utama untuk memperkenalkan serial pendek kepada penonton, namun pendekatan ini kini mulai ditinggalkan.
Li Tao mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan distribusi besar yang sebelumnya fokus pada investasi iklan kini tengah melakukan transformasi strategi.