Overseasidol.com — Pada tanggal 10 Desember, Huayi Brothers atau H.BROTHERS secara resmi mengumumkan bahwa perusahaan tengah menghadapi tekanan finansial serius.
Disebutkan bahwa akibat kondisi ekonomi yang sulit dan keterlambatan dana pembayaran yang seharusnya diterima, perusahaan mengalami kekurangan likuiditas sementara.
Situasi ini menyebabkan utang jatuh tempo sebesar 52,5 juta yuan atau sekitar 122 miliar rupiah, jumlah yang melampaui 10% dari total aset bersih perusahaan yang telah diaudit pada 2024.
Berdasarkan data Tianyancha, Huayi Brothers Media Corporation berdiri sejak November 2004 dengan Wang Zhongjun sebagai pendiri sekaligus legal representative.
Perusahaan memiliki modal terdaftar sekitar 2,77 miliar yuan, dengan ruang lingkup bisnis meliputi investasi proyek film dan televisi, perdagangan impor-ekspor, hingga investasi industri.
Dalam informasi kepemilikan, perusahaan ini dimiliki bersama oleh beberapa pemegang saham, termasuk Wang Zhongjun dan Hangzhou Alibaba Venture Capital Co., Ltd.
Namun, catatan risiko menunjukkan kondisi keuangan perusahaan sedang tidak stabil.
Huayi Brothers tercatat memiliki satu kasus sebagai pihak yang dieksekusi dengan nilai kewajiban mencapai lebih dari 11,4 juta yuan.
Selain itu, perusahaan juga memiliki satu pengumuman tunggakan pajak, dengan total piutang pajak lebih dari 11 ribu yuan, termasuk pajak pemeliharaan dan pembangunan kota.
Situasi ini kembali menyoroti tantangan besar yang tengah dihadapi perusahaan hiburan besar Tiongkok, yang pernah menjadi salah satu raksasa industri film Asia.
Para pengamat menilai bahwa kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan krisis likuiditas ini akan sangat menentukan arah bisnis Huayi Brothers ke depannya.
Huayi dikenal dengan film-filmnya yang populer seperti “The Eight Hundred”, “The Yin yang Master”, dan drama hits “Love O2O”.







