Overseasidol.com — Pada tanggal 29 Desember, di forum pembukaan Golden Rooster Awards di Xiamen, para CEO dari rumah produksi berkumpul.
Pemimpin dari China Film Group, Shanghai Film Group, Enlight Media, Bona Film, Huayi Brothers, dan iQiyi berkumpul bersama dalam form tersebut untuk membahasa pandangan mereka tentang film Tiongkok.
Wang Changtian, CEO Enlight Media, menyimpulkan bahwa ada dua pencapaian penting di tahun 2021, tetapi ada juga tiga fenomena yang perlu diperhatikan.
Meski saat ini dirilis di kondisi pandemi, ia mengungkapkan penjualan tiket film masih sangat baik.
Total box office atau penjualan tiket ada 48 miliar sepanjang tahun, hal tersebut menunjukkan bahwa pasar masih ada dan penonton terus eksis.
Namun, ada beberapa ‘fenomena’ yang harus diperhatikan oleh para orang yang berkecimpung dalam industri film.
Wang mengatakan yang pertama adalah film Tiongkok terlalu berkonsentrasi pada perilisan hari libur, sehingga terjadi ketidakseimbangan jadwal, yang berdampak pada produksi dan pendapatan film.
Kedua, di bawah pengaruh media baru seperti platform video pendek, jumlah penonton muda berkurang, dan usia penonton meningkat.
Jika hal ini ini tidak diubah, itu akan berdampak jangka panjang pada pasar film yang hanya menyasar ke generasi milineal ke atas saja.
Ketiga, ada kekurangan investasi yang serius di seluruh industri. Banyak perusahaan film mengalami kesulitan serius dalam beroperasi.
Bahkan dilaporkan banyak bahwa pemilik perusahaan memiliki kasus perselisihan ekuitas, obligasi, dan konsumsi terbatas.
Selain itu, karena penurunan pendapatan film, review juga diperketat yang mengakibatkan banyak film tidak bisa ditinjau dan sulit untuk tayang.
Perusahaan film pasti akan mengalami kesulitan dalam perputaran modal sehingga agensi susah untuk melangkah ke film selanjutnya.
Gong Yu CEO dari iQiyi mengatakan bahwa pada awalnya pengguna situs video lebih berfokus pada menonton film dibanding drama.
Pada tahun 2019, jumlah pengguna yang menonton film dan menonton drama hampir sama.
Namun pada tahun 2020, jumlah orang yang menonton film lebih menurun dan drama lebih banyak diminati.
Pada intinya, pasokan film sangat tidak mencukupi saat ini, dan perusahaan yang terdaftar dan perusahaan yang tidak terdaftar sama-sama tidak memiliki uang atau modal.