OVERSEASIDOL.COM — Baru-baru ini, putusan eksekusi dari sengketa kontrak antara agensi SNH48 Siba Media dan Huang Tingting dipublikasikan oleh pengadilan.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa pengadilan mengeluarkan pemberitahuan pelaksanaan dan laporan perintah penyitaan aset atas permintaan agensi terhadap gadis cantik itu.
Sesuai dengan hukum, Siba memerintahkannya untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar pelanggaran kontrak sebesar 3,5 juta yuan atau sekitar 7,7 miliar rupiah.
Hal ini dilakukan atas ganti rugi finansial terhadap sisa kontrak yang masih berjalan hingga kerugian lainnya yang ditimbulkan akibat keluarnya tergugat dari girl grup SNH48.
Selama eksekusi, pengadilan telah membekukan rekening atas nama Huang Tingting sebesar 146 juta rupiah dan dana e-wallet mencapai 53 juta rupiah.
Pengadilan telah menyelesaikan langkah-langkah investigasi aset kekayaan terdakwa tetapi hanya menemukan harta dengan jumlah yang telah disebutkan.
Pemohon setuju untuk mengakhiri proses penegakan hukum saat ini tapi apabila ditemukan aset lainnya dapat mengajukan kembali ke pengadilan.
Pengadilan juga telah mengeluarkan perintah pembatasan konsumsi dan memasukkan Huang Tingting ke dalam daftar eksekutor yang mangkir.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Huang Tingting menggugat Silpa Media pada tahun 2021 karena pelanggaran kontrak dan mediasi pemutusan kerja.
Namun kemudian ia digugat balik oleh Suba Media, dan pengadilan memutuskan bahwa kontrak antara kedua belah pihak dibubarkan dengan prasyarat.
Huang Tingting harus memberikan kompensasi kepada Silpa Media sebesar 3,5 juta yuan karena pelanggaran kontrak dan kerugian.
Kerugian ini juga timbul karena aktris cantik itu muncul dalam beberapa acara hiburan sebelum kontrak resmi diputuskan.
